Bentuk terikat adalah kata yang perlu bergabung dengan unsur lain agar memiliki makna yang jelas. Di dalam bahasa Indonesia bentuk terikat termasuk pasca, antar, intra, non, dan anti. Semua bentuk tersebut selalu ditulis serangkai dengan kata sesudahnya.
Misalnya:
- pascasarjana
- antarkota
- intrakalimat
- nonproduktif
- antibiotik
Bentuk terikat diserap dari berbagai bahasa asing dan digunakan sebagai padanan untuk awalan bahasa asing yang diserap dalam sebuah kata.
Misalnya:
- bilingual —> dwibahasa
- superpower —> adidaya
- prehistory —> prasejarah.
1. Penulisan Bentuk Terikat
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan bentuk terikat.
a. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata sesudahnya, tanpa tanda hubung
Secara umum, bentuk terikat perlu digabung dengan unsur sesudahnya agar dapat dipakai dengan makna yang jelas. Jadi, pada prinsipnya, bentuk terikat tidak dapat berdiri sendiri—meskipun ada beberapa yang diserap juga sebagai kata mandiri. Karena itu, bentuk terikat selalu ditulis serangkai dengan kata sesudahnya tanpa diantarai tanda hubung.
Contoh bentuk terikat yang ditulis tanpa tanda hubung
- adipati
- aerodinamika
- antarkota
- antibiotik
- ekapaksi
- ekstrakurikuler
- intrakalimat
- nonproduktif
- paripurna
- pascasarjana
- poligami
- pramuniaga
- ultraviolet
b. Bentuk terikat yang ditulis dengan tanda hubung (-)
Tanda hubung sesudah bentuk terikat digunakan dalam dua kondisi.
a. Tanda hubung digunakan untuk menegaskan pertalian kata.
- Itu pertandingan antar-kelurahan, bukan antar-kecamatan.
- Hubungan kita ini antar-hati sekaligus antar-provinsi.
b. Tanda hubung digunakan jika bentuk terikat diikuti kata berhuruf awal kapital.
- non–Indonesia
- pan–Islamisme
- pro–Amerika
- anti–Trump
c. Bentuk terikat yang dapat berdiri sendiri
Beberapa bentuk terikat bisa berdiri sendiri sebagai kata dasar. Karena itu, ketika digunakan sebagai kata dasar, kata tersebut ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Bandingkan perbedaan penulisan bentuk terikat dan bentuk dasar berikut.
Sebagai bentuk terikat
- Kebijakannya yang pro-Cina banyak mengundang kritik karena dianggap kontraproduktif.
- Mobil para tamu negara itu dilengkapi kaca antipeluru.
Sebagai bentuk dasar
- Sikap masyarakat yang pro lebih banyak daripada yang kontra.
- Mereka adalah kalangan yang anti terhadap gerakan feminisme.
2. maha–
Ada dua cara menuliskan bentuk terikat maha-.
a. Bentuk terikat maha– ditulis serangkai jika diikuti bentuk dasar
- mahasiswa
- mahaguru
- mahaadil
- mahakuasa
- mahakarya
- mahapatih
- maharaja
b. Bentuk terikat maha– ditulis terpisah jika diikuti bentuk berimbuhan
- maha pengasih
- maha penyayang
- maha pengampun
Tentu saja, ketika kata-kata di atas digunakan untuk merujuk kepada Tuhan, semua huruf awalnya mesti ditulis dengan huruf kapital.
- Mahaadil
- Mahakuasa
- Maha Pengasih
- Maha Penyayang
- Maha Pengampun
Catatan (1):
Bentuk terikat maha– ditulis terpisah jika diikuti kata esa dan digunakan untuk merujuk kepada Tuhan.
- Tuhan yang Maha Esa
Setidaknya, ada dua alasan untuk penulisan kata yang khusus ini. Pertama, jika penulisannya digabung (mahaesa), dikhawatirkan akan dibaca sebagai mahesa yang berarti ‘kerbau’. Kedua, karena dalam naskah Pancasila ditulis terpisah.
Catatan (2):
Ada dua cara menuliskan kata yang ketika digunakan untuk merujuk kepada Tuhan.
a. Ketika digunakan sebagai penghubung keterangan pewatas, kata yang ditulis tanpa huruf kapital
- Tuhan yang Mahakuasa
- Tuhan yang Maha Pengasih
- Tuhan yang Maha Membolak-balikkan Hati
b. Ketika digunakan sebagai kata ganti, kata yang ditulis dengan huruf awal kapital.
- Biarlah Yang Maha Pengasih menyuburkan cinta yang tumbuh di antara kita. Amin, ya, Allah, aamiiin
- Semoga Yang Maha Penyayang memberkati cinta kita. Aamiiin (1.500 kali)..
3. pasca–
a. Bentuk terikat pasca– digunakan sebagai padanan “awalan” bahasa Inggris post-. Kata ini digunakan sebagai pembentuk istilah dalam dunia ilmiah dan selalu ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
- pascasarjana (postgraduate)
- pascamodern (postmodern)
- pascaproduksi (postproduction)
- pascayuwana (postchildhood)
- pascakawin (postmarital)
b. Bentuk terikat pasca– selalu disertai kata lainnya, tidak bisa berdiri sendiri. Karena itu, meskipun artinya memang “setelah” atau “sesudah”, kata pasca– tidak bisa digunakan untuk menggantikan dia yang pernah kau sayang kata “setelah” atau “sesudah”.
- Pasca bencana tsunami itu, banyak anak-anak yang perlu menjalani penyembuhan trauma (trauma healing). ❌
- Aku tak henti merindukanmu pasca mengenalmu. ❌
- Sesudah bencana tsunami itu, banyak anak-anak yang perlu menjalani penyembuhan trauma (trauma healing).
- Aku tak henti merindukanmu setelah mengenalmu.
c. Bentuk terikat pasca– dibaca /pasca/, bukan /paska/.
4. tak–
Bentuk terikat tak– merupakan bentuk singkat dari kata tidak. Bentuk ini digunakan dalam pembentukan istilah sebagai padanan “awalan” a-, ab-, in-, il-, im-, ir-, un-, non-, de-, dan dis– dalam bahasa Inggris. Semua kata bahasa Inggris itu bermakna ‘tidak’.
Penulisan bentuk terikat tak– menyerupai penulisan maha-.
Sebagai istilah, bentuk terikat tak- biasanya digunakan dalam frasa nominal. Misalnya, pencahayaan taklangsung (indirect lighting) atau kata sandang taktentu (indefinite article).
a. Sebagai istilah, bentuk terikat tak– ditulis serangkai jika diikuti bentuk dasar
- pencahayaan taklangsung (indirect lighting)
- turunan takmurni (impure derivative)
- kata sandang taktentu (indefinite article)
- rumah taklayak huni (inhabitable house)
b. Sebagai istilah, bentuk terikat tak– ditulis terpisah jika diikuti bentuk berimbuhan
- tak terbedakan (indistinguishable)
- tak terlupakan (unforgettable)
- tak tertembus (impenetrable)
- tak berkesudahan (interminable)
- tak teratur (irregular)
c. Jika bukan sebagai istilah, gunakan kata tak = tidak (ditulis terpisah)
- tak ada yang lain
- tak bisa melupakanmu
- tak tahan menanggung rindu
- tak mampu mengungkapkan perasaanku
- tak tahu siapa namamu
- tak ingin kehilangan kamu