Ciri Kalimat Efektif #5 — Sejajar
Kesejajaran dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa bentuk dan struktur yang hadir dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau sederajat. Dalam hal bentuk, kesejajaran terutama terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran terletak pada klausa-klausa dalam kalimat majemuk. Perhatikan contoh berikut.
Contoh 13
13.
Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa dan Gramedia yang menerbitkannya.
Contoh 13 memperlihatkan ketidakefektifan kalimat karena penggunaan imbuhan yang tidak sejajar.
Kalimat tersebut terdiri atas dua klausa, yaitu (i) Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa (S-P- Pel.) dan (ii) Gramedia yang menerbitkannya (P-S), serta menggunakan konjungsi koordinatif dan yang mensyaratkan bahwa struktur kedua klausa yang dirangkaikan harus sama. Untuk itu, agar terdapat kesejajaran bentuk dan struktur, kalimat majemuk di atas harus kita perbaiki agar memiliki struktur yang sama.
13.
Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa dan Gramedia yang menerbitkannya.
13.a
Buku itu dibuat oleh Badan Bahasa dan diterbitkan oleh Gramedia. (S-P-Pel dan S-P-Pel)
13.b
Badan Bahasa yang membuat buku itu dan Gramedia yang menerbitkannya. (P-S dan P-S)
13.c
Yang membuat buku itu Badan Bahasa dan yang menerbitkannya Gramedia. (S-P dan S-P)
Contoh 14
14.
Mereka mencanangkan rencana tersebut dalam rangka peningkatan keberterimaan produk nasional, mendorong produktivitas dan daya guna produksi, serta menjamin mutu barang dan jasa sehingga meningkatkan daya saing.
Contoh di atas juga memperlihatkan ketidakefektifan kalimat karena tidak memenuhi syarat kesejajaran bentuk. Ada tiga unsur perincian pada kalimat di atas, yaitu (i) peningkatan keberterimaan produk nasional, (ii) mendorong produktivitas dan daya guna produksi, dan (iii) menjamin mutu barang dan jasa.
Sebagaimana kita lihat, ketiga frasa perincian tersebut memiliki bentuk yang berbeda, yaitu (i) frasa nominal, (ii) frasa verbal, dan (iii) frasa verbal. Agar bentuknya sejajar, kita bisa (i) menyejajarkan unsur-unsur perinciannya atau (ii) mengubah susunan kalimatnya.
14.
Mereka mencanangkan rencana tersebut dalam rangka peningkatan keberterimaan produk nasional, mendorong produktivitas dan daya guna produksi, serta menjamin mutu barang dan jasa sehingga meningkatkan daya saing.
14.a
Mereka mencanangkan rencana tersebut dalam rangka meningkatkan keberterimaan produk nasional, mendorong produktivitas dan daya guna produksi, serta menjamin mutu barang dan jasa sehingga meningkatkan daya saing.
14.b
Mereka mencanangkan rencana tersebut dalam rangka peningkatan keberterimaan produk nasional untuk mendorong produktivitas dan daya guna produksi serta untuk menjamin mutu barang dan jasa sehingga meningkatkan daya saing.
Pentingnya penggunaan kalimat efektif
Kalimat efektif diperlukan dalam berbahasa karena dengan menggunakan kalimat efektif gagasan atau ide dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca/pendengar. Hal ini berlaku terutama dalam ragam bahasa baku, seperti tulisan ilmiah, surat-menyurat resmi, dan pembicaraan publik yang bersifat formal.
Agar terhindar dari penyusunan kalimat yang tak logis, bertele-tele, boros kata, dan bermakna ganda, sebaiknya kita berusaha selalu menggunakan kalimat efektif—dalam ragam bahasa baku. Ketika berusaha menggunakan kalimat efektif, kita akan menyusun kalimat yang
- lugas penyampaian informasinya,
- tepat pemilihan katanya,
- jelas struktur dan unsur kalimatnya,
- hemat pemakaian katanya, serta
- sejajar bentuk kata dan struktur kalimatnya.
Dengan demikian, akan muncul kesepemahaman antara penulis/pembicara dan pembaca/pendengar.
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (PDF)
- Lanin, Ivan. 2010. Rangkuman Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: TSN HPI 2010. (PDF)
- Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (PDF)