Perawat Bahasa
  • Beranda
  • Tata Bahasa
    • Kata
    • Kalimat
    • Paragraf
  • Ejaan
    • Penggunaan Huruf
    • Penggunaan Tanda Baca
  • Kebahasaan
    • Gaya Bahasa
    • Seputar Bahasa
  • Kamus Istilah
  • Daftar Isi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tata Bahasa
    • Kata
    • Kalimat
    • Paragraf
  • Ejaan
    • Penggunaan Huruf
    • Penggunaan Tanda Baca
  • Kebahasaan
    • Gaya Bahasa
    • Seputar Bahasa
  • Kamus Istilah
  • Daftar Isi
No Result
View All Result
Perawat Bahasa
No Result
View All Result

Kata Sapaan dan Kata Acuan

15 Februari 2022
dalam Ejaan, Kata
Kata Sapaan dan Kata Acuan — Gambar©MW

Kata Sapaan dan Kata Acuan — Gambar©MW

FacebookWhatsappTwitter

Kata sapaan digunakan dalam dialog, sedangkan kata acuan digunakan baik di dalam dialog maupun di dalam narasi. Dialog di sini bisa secara langsung (tatap muka), bisa juga melalui media (telepon, radio, televisi, dan lainnya). Penulisan kata sapaan dan kata acuan yang benar sangat penting dalam penulisan fiksi.

Daftar isi

  • Kata Sapaan
  • Kata Acuan
  • Bentuk Kata Sapaan dan Kata Acuan
  • Penggunaan Khusus untuk Menyebut/Mengacu Tuhan
  • Gabungan Panggilan Kekerabatan dan Kata Ganti Orang
  • Personal Pronomina sebagai Kata Sapaan
  • Penulisan Kata Sapaan

Kata Sapaan

Kata sapaan adalah panggilan kekerabatan yang kita gunakan ketika menyapa kawan bicara sesuai dengan tata krama dan norma berbahasa yang baik. Misalnya, ketika kita berbicara dengan ibu atau kakak kita, kita menggunakan sapaan Bu atau Kak. Dalam kondisi seperti ini sebutan yang kita gunakan untuk menyapa mereka ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

BacaJuga

Penulisan Nama Orang dan Nama Jenis — gambar©ivan samkov@pexels

Nama Orang dan Nama Jenis

12 Maret 2022
Partikel pun dan Kata Hubung Berakhiran pun — Gambar©MW

Partikel pun dan Kata Hubung Berakhiran -pun

15 Februari 2022
  • “Minta uang, dong, Bu.”
    (saat berbicara dengan ibu kita)
  • “Aku ikut, ya, Kak?”
    (saat berbicara dengan kakak kita)

Kata sapaan dalam Bahasa Indonesia, di antaranya, adalah sebagai berikut.

  • Panggilan kekerabatan:
    Bapak/Pak, Ibu/Bu, Ayah/Yah, Bunda/Bun/Nda, Papa/Pa, Mama/Ma, Kakak/Kak, Adik/Dik, Paman/Man/Mang, Bibi/Bi, Kakek/Kek, Nenek/Nek, Pakde, Bulik, Mas, Mbak, Akang/Kang, Teteh/Teh, Abang/Bang, Bung, dll.
  • Nama:
    Arman, Sinta, Al, Laila, dll.
  • Panggilan formal:
    Tuan, Nyonya/Nya, Nona/Non, Paduka, Baginda, Pangeran, Tuan Putri, Bos, Saudara, dll.
  • Gelar/Jabatan:
    Dokter/Dok, Jenderal, Lurah/Rah, Profesor/Prof, Guru, dll.
  • Julukan:
    Kancil, Jagoan, Kutu Buku, Ratu Bucin, Raja Galau, dll.

Sebagaimana terlihat, sebagian kata sapaan di atas memiliki dua bentuk, yaitu bentuk panjang dan bentuk singkat (Bapak/Pak, Ibu/Bu, dan sebagainya). Bentuk singkat kata sapaan itu biasanya kita letakkan di akhir dialog.


Kata Acuan

Kata acuan adalah panggilan kekerabatan yang kita gunakan ketika menyebut seorang tertentu secara tidak langsung. Misalnya, ketika kita berbicara tentang ibu atau kakak kita kepada orang lain, kita akan menggunakan acuan Ibu atau Kakak. Dalam kondisi seperti ini pun sebutan yang kita gunakan untuk mengacu mereka ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

  • “Aku sudah minta izin Ibu, tapi Ibu enggak mengizinkan.”
    (saat berbicara tentang ibu kita kepada selain dia)
  • “Tadi aku melihat Kakak jalan sama cewek, lo, Bu.”
    (saat berbicara tentang kakak kita kepada selain dia)
  • “Nanti Adik kuajak juga.”
    (saat berbicara tentang adik kita kepada selain dia)

Kata acuan dalam Bahasa Indonesia, di antaranya, adalah:

  • Panggilan kekerabatan:
    Bapak, Ibu, Ayah, Bunda, Papa, Mama, Kakak, Adik, Paman, Bibi, Kakek, Nenek, Pakde, Bulik, Mas, Mbak, Kang, Abang, Teteh, Bung, dll.
  • Nama:
    Arman, Sinta, Al, Laila, dll.
  • Panggilan formal:
    Tuan, Nyonya, Nona, Paduka, Baginda, Pangeran, Tuan Putri, Bos, Saudara, dll.
  • Gelar/Jabatan:
    Dokter, Jenderal, Lurah, Profesor, Guru, dll.
  • Julukan:
    Kancil, Jagoan, Kutu Buku, Ratu Bucin, Raja Galau, dll.

Sebagaimana terlihat di atas, kata acuan hanya memiliki satu bentuk, yaitu bentuk yang sama dengan bentuk panjang kata sapaan.


Bentuk Kata Sapaan dan Kata Acuan

Pada umumnya, kata sapaan dan kata acuan adalah panggilan kekerabatan yang berupa kata tunggal. Namun, ada juga beberapa kata sapaan atau kata acuan yang berupa kata gabungan.

Misalnya:

  • Gabungan kata benda + kata ganti orang:
    Kasihku, Cintaku, Tuanku, dll.
  • Gabungan kata ganti + kata sifat:
    Yang Mulia, Yang Maha Esa, dll.

Ketika gabungan kata dengan kata ganti orang digunakan sebagai sapaan, ia ditulis dengan huruf awal kapital, sedangkan ketika digunakan sebagai kata acuan ia ditulis dengan huruf awal kecil—kecuali untuk sapaan dan acuan kepada Tuhan.

Misalnya:

  • “Apa yang merisaukanmu, Kekasihku?” (sebagai sapaan)
  • Aku berjalan bersama kekasihku. (sebagai acuan)

Penggunaan Khusus untuk Menyebut/Mengacu Tuhan

Kata sapaan dan kata acuan untuk Tuhan banyak menggunakan gabungan kata ganti dengan kata sifat, kata benda, atau kata kerja.

  • Gabungan kata ganti + kata sifat:
    Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, dll.
  • Gabungan kata ganti + kata benda:
    Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, dll.
  • Gabungan kata ganti + kata kerja:
    Yang Menguasai Langit dan Bumi, Yang Membolak-balikkan Hati, dll.

Gabungan Panggilan Kekerabatan dan Kata Ganti Orang

Lalu, bagaimana penulisan panggilan kekerabatan ketika diikuti kata ganti orang: ditulis dengan huruf awal kapital atau tidak?

Gabungan panggilan kekerabatan dengan kata ganti orang tidak kita gunakan sebagai kata sapaan atau kata acuan. Karena itu, gabungan kedua kata ini umumnya ditulis dengan huruf awal kecil.

Demikian juga, ketika tidak digunakan sebagai sapaan atau acuan, panggilan kekerabatan ditulis dengan huruf awal kecil.

Misalnya:

  • “Meskipun kita saudara tiri, ibumu adalah ibuku juga.”
  • “Tak henti-henti dia merengek meminta jajan kepada mamanya.”
  • “Terkadang aku ingin sekali punya ayah seperti ayahmu.”

Meskipun demikian, gabungan panggilan kekerabatan dengan kata ganti orang banyak kita temukan dalam bahasa daerah atau bahasa percakapan. Misalnya: Bapake, Mamake, Mase, Mbake (Jawa), Emaknya (Betawi), Bapana, Emana (Sunda), Abangku, Kakakku, Adikku (dalam pertemanan), dan sebagainya.


Personal Pronomina sebagai Kata Sapaan

Kata sapaan adalah panggilan kekerabatan yang kita gunakan ketika menyapa kawan bicara, sedangkan personal pronomina (kata ganti orang) adalah kata ganti yang menunjukkan kategori persona, seperti saya, ia, kamu, dan mereka. Jadi, personal pronomina berbeda dengan kata sapaan.

Pada dasarnya, orang tidak menggunakan personal pronomina sebagai kata sapaan. Namun, di dalam ragam bahasa nonbaku (percakapan) kata ganti orang kedua kerap kali digunakan juga sebagai kata sapaan. Hal ini terutama kita temukan dalam bahasa percakapan kaum remaja.

Misalnya:

  • “Hei, Kamu!”

Selain itu, sering juga kita temukan ungkapan bahasa percakapan yang meletakkan personal pronomina di akhir kalimat sehingga menyerupai posisi kata sapaan.

Misalnya:

  • “Mau ke mana kamu?”
  • “Ke mana saja kalian?”
  • “Bajingan kau!”

Perhatikan bahwa personal pronomina pada contoh-contoh di atas tidak berfungsi sebagai kata sapaan, melainkan sebagai subjek dalam kalimat inversi. Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek (P-S). Jadi, kalau kalimat-kalimat di atas kita analisis unsur-unsurnya, hasilnya sebagai berikut:

  • “Mau (P) ke mana (K) kamu (S)?”
  • “(Pergi [P]) Ke mana saja (K) kalian (S)?”
  • “Bajingan (P) kau (S)!”

Karena itu, kata-kata ganti orang pada kalimat-kalimat di atas tidak didahuui tanda koma dan tidak diawali dengan huruf kapital.


Penulisan Kata Sapaan

Di dalam teks, kata sapaan umumnya terdapat di dalam dialog dan kaidah penulisannya adalah.

  1. didahului tanda koma,
  2. diawali huruf kapital, dan
  3. kata sapaan yang terdiri atas dua kata atau lebih ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap katanya.

Contoh:

  1. “Silakan duduk, Pak.”
  2. “Mau minum apa, Mas?”
  3. “Hai, Ratu Bucin!”
  4. “Kabulkanlah doa kamu, wahai, Yang Menguasai Langit dan Bumi.”

  Daftar Isi PerawatBahasa.com

Tags: Huruf KapitalKalimatKata AcuanKata SapaanPerawat Bahasa
Artikel Sebelumnya

Partikel pun dan Kata Hubung Berakhiran -pun

Artikel Berikutnya

Pelengkap Kalimat: Kategori, Posisi, dan Cirinya

TERBARU

Kalimat Dasar Pola dan Perluasannya — Gambar©MW
Kalimat

Kalimat Dasar: Pola dan Perluasannya

by Perawat Bahasa
21 April 2022

Kalimat dasar adalah kalimat yang (1) terdiri atas satu klausa, (2) unsur-unsurnya lengkap, (3) susunan unsur-unsurnya menurut urutan yang paling ...

Baca selengkapnya
Jenis Kalimat Simpleks Majemuk Kompleks Majemuk Kompleks — Gambar©MW

Jenis Kalimat: Simpleks, Majemuk, Kompleks, Majemuk Kompleks

15 April 2022
Kalimat Ciri dan Unsurnya — gambar©englishcollege

Kalimat: Ciri dan Unsurnya

14 April 2022
Kalimat Efektif Ciri Ciri dan Contohnya — gambar©istockphoto

Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Contohnya

13 April 2022
Tampilkan lebih banyak

KALIMAT

Kalimat Efektif Ciri Ciri dan Contohnya — gambar©istockphoto
Kalimat

Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Contohnya

by Perawat Bahasa
13 April 2022

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan dengan tepat gagasan yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembacanya. ...

Baca selengkapnya
Pelengkap Kalimat Kategori Posisi dan Cirinya — Gambar©MW

Pelengkap Kalimat: Kategori, Posisi, dan Cirinya

15 Februari 2022
Subjek Kalimat Ciri Kategori dan Kesalahan _Gambar©MW

Subjek Kalimat: Ciri, Kategori, dan Posisinya

14 Februari 2022
Tampilkan lebih banyak

KATA

Peluluhan Huruf Awal Kata Menurut Kaidah KPST — Gambar©MW
Kata

Peluluhan Huruf Awal Kata Menurut Kaidah KPST

by Perawat Bahasa
26 November 2021

Peluluhan huruf adalah perubahan bunyi yang terjadi ketika sebuah morfem bertemu dengan morfem tertentu. Di dalam bahasa Indonesia huruf k, p, s, t (kucing putih suka tikus) di ...

Baca selengkapnya
Tampilkan lebih banyak

EJAAN

Belum ada artikel
Tampilkan lebih banyak
Perawat Bahasa Logo H 300

Perawat Bahasa adalah pengembangan Grup Facebook Perawat Bahasa sebagai tempat mempelajari dan merawat bahasa Indonesia. Situs ini disiapkan untuk menghimpun berbagai materi kebahasaan dan penulisan.

Anda yang ingin mempelajari penulisan fiksi, puisi, atau artikel dipersilakan mengunjungi KertasDigital.com.

Ikuti kami

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Daftar Pustaka

© 2022 Perawat Bahasa.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tata Bahasa
    • Kata
    • Kalimat
    • Paragraf
  • Ejaan
    • Penggunaan Huruf
    • Penggunaan Tanda Baca
  • Kebahasaan
    • Gaya Bahasa
    • Seputar Bahasa
  • Kamus Istilah
  • Daftar Isi

© 2022 Perawat Bahasa.