Objek kalimat adalah unsur kalimat yang mengikuti verba transitif atau yang melengkapi predikat verbal transitif. Kehadiran objek kalimat bergantung pada jenis verba predikatnya sehingga objek kalimat tidak selalu hadir. Perhatikan bahwa pada unsur objek tidak hadir pada kalimat-kalimat contoh berikut.
- Dalam buku tersebut disebutkan cara menyusun kalimat. (K-P-S)
- Setiap hari dia berpikir tentang nasib adik-adiknya di kota. (K-S-P-Pel-K)
Ciri Objek
1. Tak Ada Objek pada Predikat Berupa Verba Intransitif
Jika predikatnya kata kerja intransitif, tidak ada objek kalimat.
- Marwan tidur.
- Aku datang.
- Kamu melamun.
- Hujan turun.
2. Objek Kalimat pada Predikat Verba Transitif
Jika predikatnya verba transitif aktif, pada umumnya objek kalimat wajib hadir.
Verba transitif aktif menggunakan imbuhan meng-, meng- + -kan, atau meng- + -i.
- Kalian menulis cerita pendek.
- Rian memberikan bantuan.
- Agnes menampilkan pertunjukan yang memukau.
- Dia tidak memenuhi panggilan polisi.
- Para pelaut itu mengarungi samudra.
Jika predikatnya berupa verba transitif aktif tetapi objeknya tidak hadir, kalimat-kalimat tersebut menjadi tidak berterima—khususnya verba transitif aktif yang berimbuhan meng- + -kan atau meng- + -i.
- Rian memberikan.
- Agnes menampilkan.
- Dia tidak memenuhi.
- Para pelaut itu mengarungi.
Struktur kalimat dengan predikat verba transitif aktif tanpa objek sering kita temukan pada gaya reporter media elektronik.
- Demikian Wanda melaporkan.
- Demikian Wanda melaporkan dari Senayan.
Kita bisa menambahkan objek yang wajib ada agar struktur kalimatnya menjadi benar.
- Demikian Wanda melaporkan peristiwa terkini dari Senayan.
- Demikian Wanda melaporkan kejadian tadi dari Senayan.
- Wanda melaporkannya dari Senayan.
3. Objek Kalimat Menjadi Subjek pada Kalimat Pasif
Kalimat pasif biasanya menggunakan verba dengan imbuhan di-, di-+-i, di-+-kan, atau ter-. Tiga imbuhan yang pertama adalah bentuk pasif dari bentuk aktif yang bersesuaian: meng-, meng-+-i, atau meng-+-kan.
Objek (O) pada kalimat transitif aktif akan berubah menjadi subjek (S) pada kalimat pasif, sedangkan subjek (S) pada kalimat transitif aktif akan berubah menjadi pelengkap (Pel) pada kalimat pasif. Dengan meletakkan objek di sebelah kiri predikat dan memasifkan predikatnya, kalimat-kalimat aktif bisa kita ubah menjadi pasif seperti berikut.
Aktif | Pasif |
Rian (S) memberikan bantuan (O). | Bantuan (S) diberikan (oleh) Rian (Pel). |
Agnes (S) menampilkan pertunjukan yang memukau (O). | Pertunjukan yang memukau (S) ditampilkan (oleh) Agnes (Pel). |
Dadang (S) mengatakan bahwa semua yang dilakukannya itu demi kebahagiaan kekasihnya (O). | Bahwa semua yang dilakukannya itu demi kebahagiaan kekasihnya (S) dikatakan (oleh) Dadang (Pel). |
Kategori Kata Objek
Objek kalimat umumnya berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Objek berupa klausa biasanya objek tak langsung dan kerap kali didahului kata bahwa.
- Nomina (N):
Irfan menulis cerpen. - Frasa nominal (FN):
Agnes menampilkan pertunjukan tari Bali. - Klausa (Kl):
Dia mengatakan (bahwa) semua yang dia lakukan itu demi kebahagiaan kekasihnya.
Posisi Objek Kalimat
1. Objek Ditulis Langsung Sesudah Predikat
Dalam berbagai tulisan (esai, cerita, berita, dll.) kerap kita temukan penggunaan kata tugas di antara predikat dan objek. Penulisan seperti itu tidak tepat. Objek langsung ditulis sesudah predikat verba transitif, tidak dapat didahului preposisi.
- Pak Guru membahas tentang teknik perkalian susun.
- Kedua belah pihak membicarakan mengenai keamanan wilayah.
- Bupati mengimbau kepada masyarakat agar membiasakan pola hidup sehat.
- Pak Guru membahas teknik perkalian susun.
- Kedua belah pihak membicarakan keamanan wilayah.
- Bupati mengimbau masyarakat agar membiasakan pola hidup sehat.
2. Objek Berupa Klausa atau Frasa Panjang Bisa Diletakkan Sesudah Pelengkap
Jika predikatnya berupa verba transitif aktif yang mempunyai dua objek (O dan Pel), objek langsung (O) yang berupa klausa atau berupa anak kalimat yang panjang bisa kita letakkan sesudah pelengkap (Pel).
- Pak Guru mengabarkan kepada para siswa (Pel) bahwa lomba bidang studi antarsekolah akan berlangsung pekan depan (O=klausa).
- Haris menjelaskan kepada Arman (Pel) bahwa sepuluh buku itu adalah hasil tulisannya sendiri (O=frasa).
Bisa juga objek langsung (O) kita letakkan sebelum pelengkap (Pel). Namun, struktur ini kurang umum.
- Pak Guru mengabarkan bahwa lomba bidang studi antarsekolah akan berlangsung pekan depan (O=klausa) kepada para siswa (Pel).
- Haris menjelaskan bahwa sepuluh buku itu adalah hasil tulisannya sendiri (O=frasa) kepada Arman (Pel)
Kata depan kepada sebelum pelengkap pada kalimat-kalimat contoh di atas tidak boleh dihilangkan karena akan merancukan fungsi objek dan pelengkapnya.
Objek Langsung dan Objek Taklangsung
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (PDF)
- Lanin, Ivan. 2010. Rangkuman Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: TSN HPI 2010. (PDF)
- Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (PDF)