Perawat Bahasa
  • Beranda
  • Tata Bahasa
    • Kata
    • Kalimat
    • Paragraf
  • Ejaan
    • Penggunaan Huruf
    • Penggunaan Tanda Baca
  • Kebahasaan
    • Gaya Bahasa
    • Seputar Bahasa
  • Kamus Istilah
  • Daftar Isi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tata Bahasa
    • Kata
    • Kalimat
    • Paragraf
  • Ejaan
    • Penggunaan Huruf
    • Penggunaan Tanda Baca
  • Kebahasaan
    • Gaya Bahasa
    • Seputar Bahasa
  • Kamus Istilah
  • Daftar Isi
No Result
View All Result
Perawat Bahasa
No Result
View All Result

Penulisan di sebagai Awalan atau Kata Depan

7 November 2021
dalam Ejaan
Penulisan di sebagai Awalan dan Kata Depan — Gambar©MW

Penulisan di sebagai Awalan dan Kata Depan — Gambar©MW

FacebookWhatsappTwitter

Penulisan di (serangkai atau terpisah) menjadi masalah yang sampai sekarang masih menghinggapi sebagian penulis, terutama penulis pemula.

Terkadang memang mengherankan ketika ada penulis yang bisa merangkai cerita sedemikian rumit, bisa melakukan riset mendalam, melebar, mengangkasa, menukik, tetapi masih gagal membedakan penulisan di sebagai awalan atau kata depan. Namun, begitulah kenyataannya.

Ada beberapa cara untuk menentukan kapan di ditulis serangkai, kapan ditulis terpisah. Namun, sebelum itu kita bahas dulu tiga kondisi penulisan di yang akan kita bicarakan dalam tulisan ini, yaitu

BacaJuga

Penulisan Nama Orang dan Nama Jenis — gambar©ivan samkov@pexels

Nama Orang dan Nama Jenis

12 Maret 2022
Kata Sapaan dan Kata Acuan — Gambar©MW

Kata Sapaan dan Kata Acuan

15 Februari 2022

A. serangkai,
B. terpisah, dan
C. serangkai atau terpisah.

Penulisan di yang Serangkai (sebagai Awalan)

Ketika diikuti kata kerja, di ditulis serangkai. Jadi, polanya adalah di+kata kerja (menyatu).

Misalnya:

  • di + makan -> dimakan
  • di + tulis -> ditulis
  • di + buka -> dibuka

Nah. di yang ditulis serangkai ini adalah awalan dan kita bisa membandingkannya dengan mengubahnya menjadi awalan meng-. Bentuk kata berawalan di- ini (bentuk pasif) merupakan kebalikan pasangannya yang berawalan meng– (bentuk aktif). Artinya, di di sini mesti ditulis serangkai sebagaimana awalan meng– yang selalu ditulis serangkai.

Misalnya:

  • di + makan -> dimakan <—> memakan
  • di + tulis -> ditulis <—> menulis
  • di + buka -> dibuka <—> membuka
  • di + rumah + kan -> dirumahkan <—> merumahkan
  • di + maju + kan -> dimajukan <—> memajukan
  • di + percantik -> dipercantik <—> mempercantik

Jadi, ini bisa kita gunakan sebagai trik untuk mengetahui penulisannya terpisah atau serangkai. Kalau bisa kita ubah menjadi berawalan meng-, berarti ditulis serangkai; kalau tidak, ditulis terpisah.

Penulisan di yang Terpisah (sebagai Kata Depan)

Kata di ditulis dipisah jika diikuti kata benda. Jadi, polanya di + kata benda (renggang).

Kata benda sesudah kata di itu termasuk juga keterangan waktu, tempat, dan nama tempat.

Misalnya:

  • di + saat -> di saat
  • di + malam -> di malam
  • di + atas -> di atas
  • di + depan -> di depan
  • di + rumah -> di rumah
  • di + Indonesia -> di Indonesia
  • di + Selat Sunda -> di Selat Sunda
  • di + Candi Borobudur -> di Candi Borobudur
  • di + meja -> di meja
  • di + keramaian -> di keramaian
  • di + wajahmu -> di wajahmu
  • di + hatiku -> di hatiku

Jadi, kata di pada kalimat “Aku komen di status kamu” itu kata depan—ia berfungsi sebagai keterangan tempat; sedangkan kata di pada kalimat “Pesan WA-ku di-read aja kagak” itu awalan—ia berfungsi sebagai pembentuk kalimat pasif.

Catatan

Pada ragam resmi, penggunaan kata di digunakan sebagai penanda tempat, sedangkan untuk penanda waktu digunakan preposisi pada.

  • pada saat itu
  • pada malam kemarin
  • pada tanggal 28 Desember
  • pada hari pertama kita mengobrol lewat WA

Kata di yang Bisa Ditulis Serangkai atau Terpisah

Ada beberapa kata yang memiliki dua fungsi: adakala berfungsi sebagai kata kerja, adakala berfungsi sebagai kata benda. Aturan penulisannya sama saja dengan aturan penulisan di atas. Jadi, kita memang harus mengetahui jenis kata sesudah kata di tersebut untuk memastikan penulisan kata di yang tepat. Untuk mengetahui jenis kata yang kita gunakan, kita bisa merujuk kamus. Kata kerja biasanya bertanda huruf v kecil pada awal penjelasannya, sedangkan kata benda berawal huruf n.

Bandingkan dua penulisan kata di yang serangkai dan terpisah berikut.

  • Jika gelas ini dibalik (kata kerja), kopinya akan tumpah.
    Ada udang di balik (kata benda) bakwan.
  • Novel itu dikarang (kata kerja) oleh Taramere Nanaon.
    Dia duduk di karang (kata benda).
  • Ucapannya segera disela (kata kerja) lawannya.
    Lembah itu terletak di sela (kata benda) gunung.
  • Yesus disalib (kata kerja) di Bukit Golgota.
    Lampu-lampu Natal itu dipasang di salib (kata benda).

Membedakan Penulisan di dengan Jembadai

Penulisan di yang serangkai atau terpisah dapat pula kita ketahui dengan menggunakan jembadai (jembatan keledai). Ada dua jembadai yang bisa kita gunakan: “dikerjakan di rumah” dan “kalau tidak bekerja, dipisah saja”.

Penjelasan untuk jembadai itu sebagaimana telah diuraikan di atas, yaitu:

  • Jika diikuti kata kerja, tulis serangkai.
  • Jika diikuti kata benda, tulis terpisah.

  • Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (PDF)
Tags: EjaanPenulisan Kata "di"Perawat Bahasa
Artikel Sebelumnya

Daftar Isi Perawat Bahasa

Artikel Berikutnya

Aposisi dan Suplementasi

TERBARU

Kalimat Dasar Pola dan Perluasannya — Gambar©MW
Kalimat

Kalimat Dasar: Pola dan Perluasannya

by Perawat Bahasa
21 April 2022

Kalimat dasar adalah kalimat yang (1) terdiri atas satu klausa, (2) unsur-unsurnya lengkap, (3) susunan unsur-unsurnya menurut urutan yang paling ...

Baca selengkapnya
Jenis Kalimat Simpleks Majemuk Kompleks Majemuk Kompleks — Gambar©MW

Jenis Kalimat: Simpleks, Majemuk, Kompleks, Majemuk Kompleks

15 April 2022
Kalimat Ciri dan Unsurnya — gambar©englishcollege

Kalimat: Ciri dan Unsurnya

14 April 2022
Kalimat Efektif Ciri Ciri dan Contohnya — gambar©istockphoto

Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Contohnya

13 April 2022
Tampilkan lebih banyak

KALIMAT

Kalimat Efektif Ciri Ciri dan Contohnya — gambar©istockphoto
Kalimat

Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Contohnya

by Perawat Bahasa
13 April 2022

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan dengan tepat gagasan yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembacanya. ...

Baca selengkapnya
Pelengkap Kalimat Kategori Posisi dan Cirinya — Gambar©MW

Pelengkap Kalimat: Kategori, Posisi, dan Cirinya

15 Februari 2022
Subjek Kalimat Ciri Kategori dan Kesalahan _Gambar©MW

Subjek Kalimat: Ciri, Kategori, dan Posisinya

14 Februari 2022
Tampilkan lebih banyak

KATA

Peluluhan Huruf Awal Kata Menurut Kaidah KPST — Gambar©MW
Kata

Peluluhan Huruf Awal Kata Menurut Kaidah KPST

by Perawat Bahasa
26 November 2021

Peluluhan huruf adalah perubahan bunyi yang terjadi ketika sebuah morfem bertemu dengan morfem tertentu. Di dalam bahasa Indonesia huruf k, p, s, t (kucing putih suka tikus) di ...

Baca selengkapnya
Tampilkan lebih banyak

EJAAN

Belum ada artikel
Tampilkan lebih banyak
Perawat Bahasa Logo H 300

Perawat Bahasa adalah pengembangan Grup Facebook Perawat Bahasa sebagai tempat mempelajari dan merawat bahasa Indonesia. Situs ini disiapkan untuk menghimpun berbagai materi kebahasaan dan penulisan.

Anda yang ingin mempelajari penulisan fiksi, puisi, atau artikel dipersilakan mengunjungi KertasDigital.com.

Ikuti kami

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Daftar Pustaka

© 2022 Perawat Bahasa.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tata Bahasa
    • Kata
    • Kalimat
    • Paragraf
  • Ejaan
    • Penggunaan Huruf
    • Penggunaan Tanda Baca
  • Kebahasaan
    • Gaya Bahasa
    • Seputar Bahasa
  • Kamus Istilah
  • Daftar Isi

© 2022 Perawat Bahasa.